Monday, 10 November 2014

CONTOH MAKALAH BIOLOGI SMA TENTANG VIRUS

Makalah Biologi SMA Tentang Virus ini sengaja admin bagikan bagi
adik-adik pengunjung situs ini untuk memenuhi tugas
pembuatan makalah khususnya tentang materi Virus dan manfaatnya. Semoga
makalah ini memberikan manfaat bagi adik-adik sekalian.
Virus

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG
Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel
organisme biologis. Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material
hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus
tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. Dalam
sel inang, virus merupakan parasit obligat dan di luar inangnya menjadi
tak berdaya. Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat (DNA
atau RNA, tetapi tidak kombinasi keduanya) yang diselubungi semacam
bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau
kombinasi ketiganya. Genom virus menyandi baik protein yang digunakan
untuk mengambil bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur
hidupnya.Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-partikel yang
menginfeksi sel-sel eukariota (organisme multisel dan banyak jenis
organisme sel tunggal), sementara istilah bakteriofag atau fag digunakan
untuk jenis yang menyerang jenis-jenis sel prokariota (bakteri dan
organisme lain yang tidak berinti sel).

Virus sering diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup karena ia
tidak dapat menjalankan fungsi biologisnya secara bebas. Karena
karakteristik khasnya ini virus selalu terasosiasi dengan penyakit
tertentu, baik pada manusia (misalnya virus influenza dan HIV), hewan
(Misalnya virus flu burung), atau tanaman (misalnya virus mosaik
tembakau / TMV).

1.2 RUMUSAN MASALAH
Bagaimana Sejarah singkat virus?
Bagaimana struktur dan anatomi virus?
Bagaimana virus bereproduksi?
Apa saja contoh-contoh virus?
Bagaimana Karakteristik dan klasifikasi virus?
Bagaimana macam-macam virus penyebab penyakit dan cara pengobatannya?

1.3 TUJUAN PENULISAN
Adapun makalah ini dibuat adalah untuk memenuhi tugas mikrobiologi dan
parasitologi yang telah diberikan kepada mahasiswa dan juga supaya
mahasiswa mengetahui tentang pengertian, sejarah
singkat, fitur, Klasifikasi, dan macam-macam virus dan cara
menanggulanginya.


BAB II
Tinjauan Pustaka

2.1 DEFENISI VIRUS
Virus adalah parasit intraseluler obligat dan ukurannya 20-200 nm,
bentuk dan komposisi kimianya bervariasi, tetapi hanya mengandung RNA or
DNA. Partikelnya secara utuh disebut "virion" yang terdiri dari "Capsid"
yang dapat terbungkus oleh sebuah Glycoprotein / membrane lipid. Virus
resisten terhadap antibiotik Virus merupakan Partikel yang bersifat
parasit obligat pada sel / makhluk hidup Aseluler (bukan merupakan sel)
Berukuran sangat renik Di dalam sel inang virus menunjukkan ciri makhluk
hidup, sedangkan di luar sel menunjukkan ciri bukan makhluk hidup.Bentuk
virus berbeda beda ada yang bula, batang, polihidris dan seperti huruf T.

2.2 SEJARAH SINGKAT VIRUS
Penelitian mengenai virus dimulai dengan penelitian mengenai penyakit
mosaik yang menghambat pertumbuhan tanaman tembakau dan membuat daun
tanaman tersebut memiliki bercak-bercak. Pada tahun 1883, Adolf Mayer,
seorang ilmuwan Jerman, menemukan bahwa penyakit tersebut dapat menular
ketika tanaman yang ia teliti menjadi sakit setelah disemprot dengan
karet tanaman yang sakit. Karena tidak berhasil menemukan mikroba di
getah tanaman tersebut, Mayer menyimpulkan bahwa penyakit tersebut
disebabkan oleh bakteri yang lebih kecil dari biasanya dan tidak dapat
dilihat dengan mikroskop.Pada tahun 1892, Dimitri Ivanowsky dari Rusia
menemukan bahwa getah daun tembakau yang sudah disaring dengan penyaring
bakteri masih dapat menimbulkan penyakit mosaik. Ivanowsky lalu
menyimpulkan dua kemungkinan, yaitu bahwa bakteri penyebab penyakit
tersebut berbentuk sangat kecil sehingga masih dapat melewati saringan,
atau bakteri tersebut mengeluarkan toksin yang dapat menembus saringan.
Kemungkinan kedua ini dibuang pada tahun 1897 setelah Martinus
Beijerinck dari Belanda menemukan bahwa agen infeksi di dalam getah yang
sudah disaring tersebut dapat bereproduksi karena kemampuannya
menimbulkan penyakit tidak berkurang setelah beberapa kali ditransfer
antartanaman.Patogen mosaik tembakau disimpulkan sebagai bukan bakteri,
melainkan merupakan contagium vivum fluidum, yaitu sejenis cairan hidup
pembawa penyakit.Setelah itu, pada tahun 1898, Loeffler dan Frosch
melaporkan bahwa penyebab penyakit mulut dan kaki sapi dapat melewati
filter yang tidak dapat dilewati bakteri. Namun demikian, mereka
menyimpulkan bahwa patogennya adalah bakteri yang sangat kecil.Pendapat
Beijerinck baru terbukti pada tahun 1935, setelah Wendell Meredith
Stanley dari Amerika Serikat berhasil mengkristalkan partikel penyebab
penyakit mosaik yang kini dikenal sebagai virus mosaik tembakau.Virus
ini juga merupakan virus yang pertama kali divisualisasikan dengan
mikroskop elektron pada tahun 1939 oleh ilmuwan Jerman GA Kausche, E.
Pfankuch, dan H. Ruska.

2.3 STRUKTUR DAN ANATOMI VIRUS
Virus adalah organisme subselular yang karena ukurannya sangat kecil,
hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron. Ukurannya
lebih kecil dari bakteri sehingga virus tidak dapat disaring dengan
penyaring bakteri. Virus terkecil berdiameter hanya 20 nm (lebih kecil
dari ribosom), sedangkan virus terbesar sekalipun sulit dilihat
dengan mikroskop cahaya.

STRUKTUR VIRUS

Asam nukleat genom virus dapat berupa DNA atau RNA. Genom virus dapat
terdiri dari DNA untai ganda, DNA untai tunggal, RNA untai ganda, atau
RNA untai tunggal. Selain itu, asam nukleat genom virus dapat berbentuk
linear tunggal atau sirkuler. Jumlah gen virus bervariasi dari empat
untuk yang terkecil sampai dengan beberapa ratus untuk yang terbesar.
Bahan genetik kebanyakan virus hewan dan manusia berupa DNA, dan pada
virus tumbuhan kebanyakan adalah RNA yang beruntai tunggal.Bahan genetik
virus diselubungi oleh suatu lapisan pelindung. Protein yang menjadi
lapisan pelindung tersebut disebut kapsid. Tergantung pada tipe
virusnya, kapsid bisa berbentuk bulat (sferik), heliks, polihedral, atau
bentuk yang lebih kompleks dan terdiri atas protein yang disandikan oleh
genom virus. Kapsid terbentuk dari banyak subunit protein yang disebut
kapsomer.

Untuk virus berbentuk heliks, protein kapsid (biasanya disebut protein
nukleokapsid) terikat langsung dengan genom virus. Misalnya, pada virus
campak, setiap protein nukleokapsid terhubung dengan enam basa RNA
membentuk heliks sepanjang sekitar 1,3 mikrometer. Komposisi kompleks
protein dan asam nukleat ini disebut nukleokapsid. Pada virus campak,
nukleokapsid ini diselubungi oleh lapisan lipid yang didapatkan dari sel
inang, dan glikoprotein yang disandikan oleh virus melekat pada selubung
lipid tersebut. Bagian-bagian ini berfungsi dalam pengikatan pada dan
pemasukan ke sel inang pada awal infeksi.Kapsid virus sferik
menyelubungi genom virus secara keseluruhan dan tidak terlalu berikatan
dengan asam nukleat seperti virus heliks.

Struktur ini bisa bervariasi dari ukuran 20 nanometer hingga 400
nanometer dan terdiri atas protein virus yang tersusun dalam bentuk
simetri ikosahedral. Jumlah protein yang dibutuhkan untuk membentuk
kapsid virus sferik ditentukan dengan koefisien T, yaitu sekitar 60t
protein. Sebagai contoh, virus hepatitis B memiliki angka T = 4, butuh 240
protein untuk membentuk kapsid. Seperti virus bentuk heliks, kapsid
sebagian jenis virus sferik dapat diselubungi lapisan lipid, namun
biasanya protein kapsid sendiri langsung terlibat dalam penginfeksian
sel.Seperti yang telah dijelaskan pada virus campak, beberapa jenis
virus memiliki unsur tambahan yang membantunya menginfeksi inang. Virus
pada hewan memiliki selubung virus, yaitu membran menyelubungi kapsid.
Selubung ini mengandung fosfolipid dan protein dari sel inang, tetapi
juga mengandung protein dan glikoprotein yang berasal dari virus. Selain
protein selubung dan protein kapsid, virus juga membawa beberapa molekul
enzim di dalam kapsidnya. Ada pula beberapa jenis bakteriofag yang
memiliki ekor protein yang melekat pada "kepala" kapsid. Serabut-serabut
ekor tersebut digunakan oleh fag untuk menempel pada suatu
bakteri.Partikel lengkap virus disebut virion. Virion berfungsi sebagai
alat transportasi gen, sedangkan komponen selubung dan kapsid
bertanggung jawab dalam mekanisme penginfeksian sel inang.

2.4 REPRODUKSI VIRUS
Reproduksi virus secara umum terbagi menjadi 2 yaitu siklus litik dan
siklus lisogenik.

SIKLUS litik
Siklus litik dari bakteriofage
1. adsorbsi & penetrasi
2. pengabungan DNA virus dengan DNA sel
3. Replikasi DNA virus
4. Pembentukan kapsid
5. Pembentukan tubuh dan ekor bakteriofage
6. lisis

Siklus litik dalam virologi merupakan salah satu siklus reproduksi virus
selain siklus lisogenik. Siklus litik dianggap sebagai cara reproduksi
virus yang utama karena menyangkut penghancuran sel inangnya.Siklus
litik, secara umum memiliki 3 tingkat yaitu adsorbsi & penetrasi,
replikasi (biosintesis) dan lisis. Setiap
siklus litik dalam prosesnya membutuhkan waktu dari 10-60 menit.

Tahap adsorbsi yaitu penempelan virus pada inang. Virus memiliki
reseptor protein untuk menempel pada inang spesifik.Setelah menempel,
virus kemudian akan melubangi membran dari sel inang dengan enzim
Lisozim. Setelah berlubang, virus akan menyuntikkan DNA virusnya kedalam
sitoplasma sel inang.
Replikasi (biosintesis)

Setelah disuntikkan kedalam sel inang, DNA dari virus akan menonaktifkan
DNA sel inangnya dan kemudian mengambil alih kerja sel inang, lalu
menggunakan sel tersebut untuk memperoleh energi dalam bentuk ATP untuk
melanjutkan proses reproduksinya.DNA dari virus, akan membuat sel
inang sebuah tempat pembentukan virus baru, kemudian DNA akan
mengarahkan virus untuk menghasilkan protein dan mereplikasi DNA virus
untuk dimasukkan ke dalam virus baru yang sedang dibuat.Molekul-molekul
protein (DNA) yang telah terbentuk kemudian diselubungi oleh kapsid,
kapsid dibuat dari protein sel inang dan berfungsi untuk memberi bentuk
tubuh virus.
Lisis

Tahap lisis terjadi ketika virus-virus yang dibuat dalam sel telah
matang. Ratusan virus-virus kemudian akan berkumpul pada membran sel dan
menyuntikkan enzim lisosom yang menghancurkan membran sel dan
menyediakan jalan keluar untuk virus-virus baru. Sel yang membrannya
hancur itu akhirnya akan mati dan virus-virus yang bebas akan menginvasi
sel-sel lain dan siklus akan berulang kembali.

SIKLUS LISOGENIK
Siklus lisogenik dalam virologi merupakan siklus reproduksi virus selain
siklus litik. Tahapan dari siklus ini hampir sama dengan siklus litik,
perbedaannya yaitu sel inangnya tidak hancur tetapi disisipi oleh asam
nukleat dari virus. Tingkat penyisipan tersebut kemudian membentuk
provirus.Siklus lisogenik secara umum memiliki tiga tahap, yaitu
adsorpsi dan penetrasi, penyisipan gen virus dan pembelahan sel inang.

Virus menempel pada permukaan sel inang dengan reseptor protein yang
spesifik lalu menghancurkan membran sel dengan enzim Lisozim, virus
melakukan penetrasi pada sel inang dengan menyuntikkan materi genetik
yang terdapat pada asam nukleatnya kedalam sel.

Asam nukleat dari virus yang telah menembus sitoplasma sel inang
kemudian akan menyisip kedalam asam nukleat sel inang, tahap penyisipan
tersebut kemudian akan membentuk provirus (pada bakteriofage disebut
profage). Sebelum terjadi pembelahan sel, kromosom dan provirus akan
bereplikasi.

Sel inang yang telah disisipi kemudian melakukan pembelahan, provirus
yang telah bereplikasi akan diberikan kepada sel anakan dan siklus
inipun akan kembali berulang sehingga sel yang memiliki profage menjadi
sangat banyak.

Provirus yang baru dapat memasuki keadaan litik dalam kondisi lingkungan
yang tepat tetapi kemungkinannya sangat kecil. Kemungkinan akan
bertambah besar ketika diberi agen penginduksi.

2.5 KARAKTERISTIK VIRUS

1. Virus memiliki karakteristik sebagai berikut:
2. Virus bersifat aseluler (tidak memiliki sel)
3. Virus berukuran amat kecil, jauh lebih kecil dari bakteri, yakni
berkisar antara 20 mμ - 300mμ (1 mikron = 1000 milimikron). untuk
mengamatinya diperlukan mikroskop elektron yang pembesarannya dapat
mencapai 50.000 X.
4. Virus hanya memiliki salah satu macam asam nukleat (RNA atau DNA)
5. Virus umumnya berupa semacam hablur (kristal) dan bentuknya sangat
bervariasi. Ada yang berbentuk oval, memanjang, silindris, kotak
dan kebanyakan berbentuk seperti kecebong dengan "kepala" oval dan
"Ekor" silindris.
6. Tubuh virus terdiri atas: kepala, kulit (selubung atau kapsid), isi
tubuh, dan serabut ekor.
7. virus memiliki lapisan protein yang disebut kapsid
8. Virus hanya dapat berkembang biak di sel hidup lainnya. Seperti sel
hidup pada bakteri, hewan, tumbuhan, dan sel hidup pada manusia.
9. Virus tidak dapat membelah diri.
10. Virus tidak dapat diendapkan dengan sentrifugasi biasa, tetapi dapat
dikristalkan.

2.6 CONTOH-CONTOH VIRUS

HIV (Human Immunodeficiency Virus)

Termasuk salah satu retrovirus yang secara khusus menyerang sel darah
putih (sel T). Retrovirus adalah virus ARN hewan yang memiliki tingkat
ADN. Virus tersebut memiliki suatu enzim, yaitu enzim transkriptase
balik yang mengubah rantai tunggal ARN (sebagai cetakan) menjadi rantai
ganda kopian ADN (cADN). Selanjutnya, cADN bergabung dengan ADN inang
mengikuti replikasi ADN inang. Pada saat ADN inang mengalami replikasi,
langsung ADN virus ikut mengalami replikasi.

Virus herpes
Virus herpes merupakan virus ADN dengan rantai ganda yang kemudian
disalin menjadi mARN.

Virus influenza
Siklus replikasi virus influenza hampir sama dengan siklus replikasi
virus herpes. Hanya saja, pada virus influenza materi genetiknya berupa
rantai tunggal ARN yang kemudian mengalami replikasi menjadi mARN.

Paramyxovirus
Paramyxovirus adalah semacam virus ARN yang selanjutnya mengalami
replikasi menjadi mARN. Paramyxovirus merupakan penyebab penyakit campak
dan Gondong

2.7 PERANAN VIRUS DALAM KEHIDUPAN
Beberapa virus ada yang dapat dimanfaatkan dalam rekombinasi genetika.
Melalui terapi gen, gen jahat (penyebab infeksi) yang terdapat dalam
virus diubah menjadi gen baik (penyembuh) disebut vaksin. Contohnya
pembuatan vaksin polio, rabies, hepatitis B, influenza, cacar, dan
vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella) untuk cacar Gondong, dan campak.

Pada umumnya virus bersifat rnerugikan. Virus sangat dikenal sebagai
penyebab penyakit infeksi pada manusia, hewan, dan tumbuhan. Sejauh ini
tidak ada makhluk hidup yang tahan terhadap virus. Tiap virus secara
khusus menyerang sel-sel tertentu dari inangnya. Virus dapat menginfeksi
tumbuhan, hewan, dan manusia sehingga menimbulkan penyakit.



BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel
organisme biologis. Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material
hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus
tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri.

Struktur dan anatomi virus. Model skematik virus berkapsid heliks (virus
mosaik tembakau): 1. asam nukleat (RNA), 2. kapsomer, 3. kapsid. Virus
merupakan organisme subselular yang karena ukurannya sangat kecil, hanya
dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron.

Beberapa virus ada yang dapat dimanfaatkan dalam rekombinasi genetika.
Melalui terapi gen, gen jahat (penyebab infeksi) yang terdapat dalam
virus diubah menjadi gen baik (penyembuh). David Sanders berhasil
menjinakkan cangkang luar virus Ebola sehingga dapat dimanfaatkan
sebagai pembawa gen kepada sel yang sakit (paru-paru).

Penyakit pada manusia akibat virus yang menyebabkan selesma menyerang
saluran pernapasan, virus campak menginfeksi kulit, virus hepatitis
menginfeksi hati, dan virus rabies menyerang sel-sel saraf. Begitu juga
yang terjadi pada penyakit AIDS (acquired immune deficiency syndrome),
yaitu suatu penyakit yang mengakibatkan menurunnya daya tahan tubuh
penderita penyakit tersebut disebabkan oleh virus HIV yang secara khusus
menyerang sel darah putih. Selain itu, penyakit hewan akibat virus yaitu
penyakit tetelo penyebabnya adalah new castle disease virus (NCDV),
penyakit kuku dan mulutPenyakit kanker pada ayam oleh rous sarcoma virus
(RSV) dan penyakit rabies. Sedangkan penyakit
tumbuhan akibat virus diantaranya: penyakit mosaik, penyakit degenerasi
pembuluh tapis pada jeruk, dan vein phloem degeneration (CVPD).

Virus sangat sulit untuk dibunuh. Metode pengobatan sejauh ini yang
dianggap paling efektif adalah vaksinasi, untuk merangsang kekebalan
alami tubuh terhadap proses infeksi, dan obat-obatan yang mengatasi
gejala akibat infeksi virus. Selain itu, diperlukan pemeriksaan lebih
lanjut untuk memastikan apakah suatu penyakit disebabkan oleh bakteri
atau virus.

3.2 SARAN
Setiap unsur memiliki kerugian dan keuntungan begitu pula dengan virus.
Virus memiliki kerugian dan juga keuntungan bagi manusia. Semakin orang
menjadi pintar semakin orang menyadari bahwa dirinya tidak banyak tahu
atas segala sesuatu. Dan kita tidak bisa menganggap ringan tintang hal
yang kecil karena sesuatu yang kecil itu bahkan lebih membahayakan dari
pada hal yang besar sehingga banyak orang yang terkenal (orang besar)
jatuh karena tidak melihat hal yang kecil itu. Jadi jaga kebersihan da



DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, / SKS Biologi SMA Kelas X, XI, & XII /, Yogyakarta: Cakrawala, 2014
http://id.wikipedia.org/wiki/Virus

0 komentar:

Post a Comment